BERANDA PAGIKU

ujung ku serasa ingin menyentuh selasar mu
menggapai warna awan indah pagi
memainkan jemari membelai sangsaka
rona garis merah seakan tertawa
ku yag masih di branda liar
engan ku beranjak
sekedar untuk melupakan malam
entah apa kedikdayaan mu mampu
membangunkan mata
nafas kesumba dingin menyentuh tulang
kering
separo embun masih membungkus rapi
engan nya melepas menghayut di plimang
rasa
perlahan surya menyentuh hangat
memainkan lidah sengat
menghapus sepenggal beku kumur
ku masih disini
kapan mampu takluk kan paras pagi mu
menyibak gelap diantara putih
inikah angkuh ku
menjulang tantang terhimpit kekakuan alam
aku yang meras tinggi tak mampu jua
taklukan selasar mega mendung mu...

By: dhaffa day april

Goresan Hati..."KABUT SUTRA UNGU"

Rasa yang lelah..
Rasa yang ada..
Rasa yang terhenti
Mencari jati diriku menemui mu

Tiap malam sepi ku..
Tiap malam ku pilu..
Hanya dirimu..bayangmu..candamu..
Semua memeluk ku
Dalam segala rasavyang ada

Kini..
Kau seakan mempertanyakan..menyangsikan..
Hingga lara ku
Seakan tak berujung..
Derita ini seakan tak berujung..

By" Adhe Syifa

APA YANG TERSISA UNTUKKU

Kau...
Rampas paksa
Separuh detak asaku
Sebaris canda di folio mimpiku

Sehingga...
Hidupku nyaris tak punya makna

Kini...
Setitik pelita yang masih mampu ku
pertahankan...!
Sepotong pena yang pelan ku klgoreskan..!

Akan kau cengkram jua

Sehingga ritmepun kian terdengar sumbang
Bersama alun derai tangis memanjang..

"Negri Dongenk" (Dhaffa Day April)

PUJANGGA DI PERBATASAN

Langkahku..
Terhenti di perbatasan
Menganyam fatwa tapak tilas atma
pujangga
Terpasung di kokoh keangkuhan
senyum widuri
Terpahat di lusuh batu prasasti tak
bertuah
Memolekkan rupa permaisuri di altar wajah pelangi

Langkahku..
Terhenti di perbatasan
Mengoyak tirai hangat bagaskara
Acak menggores almanak usang
Tak ada lakon yang patut di
pertanyakan
sebab..
Gemerincing tarian gelang kaki
Diwany tlah kaku tiada gendrang

Langkahku..
Terhenti di perbatasan
Terkapar di bawah warna emas seyap Sembrani

By: Negri Dongenk. (Dhaffa Day April)

---PUISI DI TIRAI TRADISI---

Lewat puisi
Ku urai kembali rasa yang kusut dalam resah

Lewat puisi
Ku eja satu demi satu
Tangis kemarin..
Gelisah kemarin..dan
Senyum getir penghias bibir lara
Kau takkan pernah bisa mengerti
Meski sebenarnya kau tahu

Lewat puisi
Kucoba tak mengingat Paras cantik yang kau tinggalkan di batas angan

Lewat puisi
Ingin kuberpaling dari pesonamu
Meninggalkan debar harap yang kian mendera
Menjauh dari bingkai merah yang tetap terbalut tradisi
Akupun takkan pernah bisa mengerti
Meski sebenarnya aku tahu

Lewat puisi
Biarlah ku pendam rasa ini
Disini.....

By: Dhaffa Day April

---KAU PEMILIK HATI---

Kaulah pemilik hati
Semburat rasa rindu
Terurai di titian indah aksara pelangi senja

Ada gemercik cinta
Yang ruah di belanga tinta tertera
Mengusik resah di sketsa rasa yang mulai gundah
Jauh...
Sukma ku terbang tanpa sayap
Menggapai rona yang kau simpan di tahta arsyi

Kau bukan kekasihku
Tapi...
Kaulah pemilik hati
Sendu syahdu di permadani hijau maya
Mengeja makna sebuah cerita panjang
Tanpa durasi
Menguak kilau safir biru
Di celah kekar batu karang

Kau bukalah sebuah mimpi yang tak pernah
terjadi
Kau bukanlah sekedar bayangan di batas
penghabian
Karena..Kaulah pemilik hati

By: Negri Dongenk (Dhaffa Day April)

KEKASIHKU

KEKASIHKU ...

tahukah engkau apa yang jadi impianku
kekasihku
ku ingin seperti matahari yang sel!au menghangatkanmu
ku ingin seperti sang dewi malam agar ku bisa menerangi langkahmu dalam kelamnya malam
ku ingin.layaknya embun.pagi di fajarmu yang sanggup menyegarkan lelah jiwamu
Akan tetapi ku tak.ingin menjadi orang lain
Ku ingin menjadi diriku sendiri
Agar ku bisa mencintaimu apa adanya sepenuh hatiku
kekasih . .inilah aku ...

by bukit kurawan  .. (Ayu Lestari)

AKSARA DALAM DOA

Entah bagaimana caranya kurangkaikan kata
indah untukmu
Karena ku tau ribuan kata indah itu adalah
milikmu
Entah darimana aku harus memulai untaian
nada-nada sumbang ini
Karena inginku memberikan yang terindah
buatmu
Dhaffa
Setiap candamu adalah senyumku
Setiap tawamu adalah riangku
Hingga pagi ini
Ketika mentari tersenyum indah untukku
Saat semilir angin menyentuh rasaku
Saat kutatap langit biru yang tak pernah
kutemukan tepinya
Aku melihatmu diantara indahnya warna
dunia
Sebagai sahabat yang sangat berarti
Selamat ulang tahun Dhaffa.
:Hanya Doa tulus yang mampu kuberikan
buatmu.semoga harimu selalu indah..seindah
syair dan puisimu.......

Edisi special
By: Dhita Desta

---DAWAI DI BINGKAI CINTA---

Dawai manja
Yg terucap di senandung sapa mu
Tlah menjadi sebentuk ruh
Pada lusuh jasad
Menetes di setiap tarikan nafas
Seirama gumpal darah
Di segenap kepal gelang nadi ku
Larut pada gemetar bibir di
pertengahan do'a

Merdu manja mu
Seperti bisikan melody
Lirih mengiringi derai tawa
Yg kau pantulkan di sekat dinding
hati
Terpendar pada bingkai potret merah
jambu
Sehingga gelap tak lagi bergantung
pada warna gulita

Aku tetap terpaku
Di sisi dermaga mu
Menanti cinta
Yg pernah kau titip pada gelombang...
By: Negri Dongenk

RINDUKU

Rona senja
indah merekah
diantara ruang rinduku
terpatri di dadaku

dan rinduku itu milikmu
yang telah kau titipkan
dalam sekat sanubariku
duluu  ..

dirimu
yang selslu hiasi malamku
yang selalu hadir dalam hayalku
walau ku tahu itu semu
namun bagiku
yang ku tahu aku dan rinduku
aku dan sayanku
I MISS U ...

----KABUT SUTERA UNGU---

Kau adalah kabut sutera ungu
Melayang di kuncup bunga mewangi
Mengalir di bening telaga sunyi
Yg terurai di awal pagi
Bersama kupu-kupu
Aku masih tetap tegak
Disini..
Menatap lekat samarmu
Menyapa lirih sukmamu
Yg kian kokoh dalam misteri
Kau adalah bayangan
Dari sebuah cinta tanpa mahkota
Terpatri pada keping hati yg lelah
Terseret arus indah sebait namamu
Yg tak pernah sampai ke hilir
Dalam diamku...aku berlari
Berharap...
Gemulaimu tak lagi menari
Di setiap kedipan mata
Menyeruak masuk di batas harapan
Tapi...kau adalah anugerah
Di penghelatan akbar lagu-lagu cinta
Menghadirkan warna jingga
Di sudut kelabuku
Walau sebatas imaji dari seraut wajah
bidadari
Yg hingga kini
Tetap terbungkus tirani...

By: Negri Dongenk. (Dhaffa Day April)

KOSONG

suatu masa kan datang dimana semua
kepedihan hati terabaikan entah hanya
sekedar harapan atau kan jadi nyata dan
ketika ku terkapar dalam keabadian ku
temukan secercah raga tanpa nyawa
jiwa-jiwa berhambur keluar menjauh..... dan
semakin menjauh....
aku tiada pernah tahu bagaimana diriku kini
tersesat begitu jauh di dalam pusara yang tak
terlihat oleh netra awam..
benar saja... aku memang jiwa yang awam
terlalu ragu untuk mengakhiri sebuah ilusi
yang hanya tercipta dari alunan-alunan nada
lirih... teramat sendu dan menggeleparkan
hati dalam imaji yang hanya sekedar pemanis
mimpi....
aku terlalu rapuh untuk dapat bertaruh...
dalam nyataku tiada kata sudahhhhh...
semua sudah terjadi....
dimana relung-relung kehampaan menyerap
jiwa ini... dan aku harus melepas semua
kisah ini.... menghapus sinar mentari yang
semakin menyilaukan mata bathinku namun
tak bisa meluluhkan salju yang telah
menyelimuti kalbu membuatku membeku dan
semakin terpaku dalam ketidakberdayaanku —

By: Sebatas Luka Ku